“Mungkin kamu sendiri yang sebenarnya diam-diam sudah jatuh cinta pada saya, Mas. Mmmhh..mengaku saja. Iya ‘kan?” “Kamu terlalu percaya diri. Saya memang menginginkan kamu, tapi bukan berarti saya mencintaimu,” sangkal Edgar masih bergerak di atas tubuh Mira. Pada akhirnya, mereka melakukan itu lagi malam ini. Namun..dengan suasana yang berbeda. Tidak ada aura menakutkan yang terpancar dari sosok Edgar. Sehingga Mira bersedia mengikuti permainan penuh kenikmatan ini. “Lalu?” “Sudah pernah saya jelaskan sebelumnya bahwa saya ingin melakukan ini lagi dan lagi, denganmu. Tubuhmu..mmmhh..candu. Sekadar itu, Mira.” “Berengsek..mmhh..mm.” Edgar mempercepat temponya. Semakin bersemangat setelah Mira mengatainya ‘berengsek’. Permainan ronde pertama ini sungguh menakjubkan! Dan, sudah past