Merasa baru memejamkan mata beberapa saat, Edgar terbangun karena seseorang menepuk-nepuk lengannya. Saat kedua matanya terbuka, pemandangan Mira yang sudah rapi dan cantik menyambutnya. "Mau ke mana?" tanya Edgar dengan suara serak khas orang bangun tidur. Mira yang semula duduk di tepi ranjang, menjauhkan tubuhnya saat Edgar sudah bangun. Ia waswas. Teringat kejadian semalam saat Edgar dapat dengan cepat dan mudah melumpuhkannya. Mengungkungnya di bawah. Dan, hampir saja ia dimiliki oleh b******n profesional itu. Hampir. Belum sampai. Tapi tidak menutup kemungkinan akan sampai. Menyadari istrinya waswas. Edgar tersenyum miring sambil merubah posisinya menjadi duduk. "Kenapa? Saya belum ingin sekarang, Mira. Tenang saja." Begitu kalimat penenang yang Edgar lontarkan. Kasihan istrin