Pagi yang sangat hangat, matahari menampakkan diri dengan malu-malu. Mengusik dua sejoli yang tengah saling berpelukan tanpa busana. Dyra yang pertama membuka kedua matanya. Menemukan sesosok tampan yang baru dua bulan ini menjadi miliknya. Sesosok Malaikat penyelamat yang rela kehilangan nyawa hanya untuk melindunginya. Perlahan tangannya terulur, mengetepikan rambut hitam legam yang menghalangi wajah tampan itu. Menghadirkan senyuman malu, dari arah si tampan. Tangannya berhasil menangkap tangan lentik dan mungil milik Dyra, jika dibandingkan dengan tangan miliknya yang kekar dan lebar. Menarik lembut, dan diletakkan tepat di bibirnya. "Morning!" Sapaan hangat itu, membuat Dyra tak kuasa menahan senyum. Pemandangan yang menawan dan luar biasa. Sisa-sisa gairah indah semalam, tent