"Pagi Dok," sapa Rio, laki-laki itu berjalan mensejajarkan langkah mereka. Dyra mengangguk dengan senyuman manisnya. "Hay, pagi." "Kemarin itu Pak Dewa ya Dok?" "Iya, Maaf, dia memang selalu begitu." "Tidak apa-apa Dok, saya juga akan melakukan hal yang sama, kalau saya jadi Pak Dewa." "Kenapa?" Dyra melirik sekilas. Rio tersenyum dengan tatapan lekatnya. "Karena Dokter itu sangat bercahaya! sangat indah, dan sangat menggunggah!" Dyra terkekeh, "Kamu gombalin saya?" "Saya bukan gombalin, Dokter. Tapi kenyataannya memang seperti itu, lelaki mana yang tidak tertarik dan mau mempertahankan Ibu." Dyra mendengus kesal, kenapa ia mau-mau saja dirayu oleh anak ingusan itu. "Kamu sepertinya harus bertemu dengan Profesor, biar tahu bagaimana cara dihukum karena sudah menggombali perempuan."