Pagi hari telah tiba. Memang masih pukul lima dini hari, tapi sebutlah itu pagi. Rei membuka matanya tapi tidak bangkit dari tempat tidur. Ia hanya berguling guling sambil menahan senyumnya. Aku mencium pipi Ryu semalam! Aku waras atau tidak sih sebetulnya? Kenapa aku melakukannya? Kenapa? Kenapa? Ahh.. Aku harus bagaimana kalau ketemu dia? Duhhh... "Mumpung masih pagi, aku bangun saja dulu dan bersih bersih, supaya tidak berpapasan," Rei menggumam. Ia berjalan ke arah kamar kecil dan mulai menggosok gigi dan juga mandi seadanya. Setelah selesai, ia pun keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Namun tiba tiba saja ada yang melingkarkan satu tangan di pinggangnya dan menutup mulutnya. Tubuhnya terangkat dan ada yang membawanya hingga tiba di suatu tempat. Rei t