JELAJAH GUA

1009 Kata

Ryu menggenggam tangan Rei dengan kuat. Keringat membasahi tangan keduanya, tapi tidak ada yang ingin melepaskan tautan jari jemari mereka. "Dingin?" Ryu menatap Rei. "Kamu tidak mengenakan jaket. Aku juga tidak membawa jaket. Meski di luar terik, di dalam sini karena lembab jadi terasa dingin." "Aku kedinginan, tapi masih aman," Rei mengangguk. "Ryu," Rei menoleh ke arah lelaki di sampingnya itu. "Ya, ada apa?" tanya Ryu. "Mungkin karena kita hanya pergi berdua, kok rasanya sedikit seram," Rei melihat sekeliling. Di dalam tebing adalah gua dengan dinding batu alami. Tak heran lumut dan jamur melekat di berbagai area gua tersebut. Bau lembab yang menusuk hidung mengganggu indera penciuman. Tapi setidaknya aroma harum tubuh Ryu menjadi semacam pelega nafasnya. Sepanja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN