Tubuhku diam mematung mendengar perkataan ayah Calya, sontak aku langsung menggelengkan kepalaku pertanda tak mau hal itu terjadi. Mataku yang berkaca-kaca menatap ke arahnya, dia pun sedang menatap ke arahku, tatapan kosong yang membuat aku tak tahu apa yang dia pikirkan namun aku takut jika arti tatapan itu adalah persetujuan. "Paman, jangan lakukan ini. Aku dan Mas Gavin sangat menyayangi Calya, aku mohon jangan bawa dia pergi." Kedua telapak tanganku menempel dan memohon di depan ayah Calya dan semua anggota keluarganya. Namun mereka semua malah mengalihkan pandangannya, pertanda tak sudi melihatku. Mas Gavin terlihat begitu terkejut dan sedih mendengar ucapan ayah mertuanya. Bahkan dia langsung berlari ke arah maduku dan ingin menggendongnya untuk membawanya pergi dari keluarganya