102. Sama-sama Keras Kepala

1259 Kata

“Kau tidak mau mengantar kakek?” Jenie menatap Rama yang duduk di sofa kamar dengan kepalan tangan memangku rahang. Seperti rencana Adam, pria itu akan kembali ke rumahnya sendiri hari ini, tinggal di rumahnya bersama sang istri. Rama hanya diam dan berpura-pura sibuk dengan ponsel di tangan. Ia masih kesal dengan kakeknya membuatnya tak berniat mengantar kakeknya itu sekedar sampai halaman depan. Jenie menghela nafas panjang kemudian duduk di samping Rama. Ia berusaha membujuk suaminya itu agar hubungannya dengan Adam kembali membaik. “Ayolah, jangan sampai masalah ini membuat hubunganmu dengan kakek tidak baik,” tutur Jenie. Ia hanya merasa kasihan pada Sarmilah, mungkin wanita itu akan berpikir semua salahnya, pertengkaran Rama dan Adam karena dirinya. “Jika kau mau mengantar me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN