Jenie mematung dengan jantung bergemuruh. Tubuhnya pun sampai gemetaran. “A– apa maksud Kakek?” Jenie bertanya dengan suara bergetar. “Tadi kakek tidak sengaja bertemu seseorang dan ternyata, dia adalah temanmu. Kami mengobrol dan tidak sengaja dia membicarakanmu. Dia bilang pacarmu masih mencintaimu tapi kau lebih memilih Rama. Apa itu benar?” Jenie terdiam dengan pikiran berkecamuk. Ia penasaran siapa teman yang Adam maksud. Sampai tiba-tiba ia teringat Desi. Satu-satunya orang yang ia beritahu mengenai alasan pernikahannya dengan Rama meski itu hanya settingan, adalah wanita itu. Tapi, kenapa Adam mengatakan Deri masih mencintainya? Padahal dirinya sudah beralasan pada Desi bahwa semua berawal karena ulah Deri sendiri. Apa sandiwaranya waktu itu tak mempan pada Desi? Jenie mengepa