25. Skin to Skin

2002 Kata

“Sumimasen, kanojo wa watashi no tsuma desu.” Pria yang sedari tadi menunggu Jenie benar-benar mabuk terkejut saat Rama datang dan mengatakan bahwa Jenie adalah istrinya. Pria itu pun hanya berbasa-basi dalam bahasa Jepang dan segera pergi begitu saja. Namun, terlihat jelas bahwa ia kecewa. Ia kira bisa mengajak Jenie bersenang-senang. Tatapan Rama tak berhenti pada pria yang pergi dari kedai setelah membayar sakenya. Untung saja ia segera menyusul Jenie, melacak keberadaan Jenie dari ponselnya. Jika terlambat sedikit saja, entah apa yang akan terjadi. Tatapan Rama kini beralih pada Jenie yang benar-benar mabuk. Tatapannya begitu dingin seakan ingin menghabisi Jenie. “Merepotkan,” umpatnya kemudian berusaha membangunkan Jenie yang masih setengah sadar. “Bangun, atau aku akan menin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN