26. Hamili Aku

1814 Kata

“Beri aku tubuhmu, maka aku akan memaafkanmu.” Rama kembali mengulang ucapannya tanpa mengubah ekspresi raut wajahnya. Pandangannya menatap lurus pada kedua netra Jenie yang melebar. Jenie tetap diam. Bibirnya yang sedikit terbuka karena terkejut dengan permintaan Rama, perlahan terkatup rapat. Tak juga mendapat jawaban, Rama membalikkan badan. Entah apa yang sebenarnya ia pikirkan dan inginkan sampai-sampai meminta hal itu pada Jenie. Jenie tak berhenti menatap punggung Rama yang perlahan menjauh saat pria itu mengambil langkah. Ia tengah dalam dilema yang besar. Namun, pertimbangan-pertimbangan yang sejak tadi ia pikirkan pada akhirnya membuatnya mengambil keputusan. “Baiklah.” Rama menghentikan langkah mendengar suara Jenie tanpa berniat menoleh. Tubuhnya menegang sesaat tep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN