Wajah Rama terasa panas dan mungkin sudah memerah. Namun, ia seakan tak ingin mengalihkan pandangan. Bagaimana saat Jenie mengatakan kalimat itu membuatnya terpaku hingga tubuhnya seakan kaku. Manis, begitu manis. Rama berhasil mengalihkan pandangan saat rasa panas di wajah menjalar hingga telinga. Ia segera menutupi wajahnya dengan punggung tangan tak ingin Jenie menertawakannya yang terpesona. Drt …. Getar ponsel di atas meja menghentikan drama romansa di antara mereka. Jeni meraih ponselnya dan mengangkat panggilan. “Halo?” “Halo, Jen. Aku di luar.” Jenie menurunkan ponsel dari telinga kemudian menatap Rama dengan pandangan tak terbaca. Rama yang menyadarinya pun membalasnya dengan kerutan dahi tipis. Tak lama setelahnya, Jenie dan Rama telah duduk di ruang tamu bersama tamu mer