“Aku, benar-benar minta maaf.” Afan tertunduk meminta maaf pada Rama dan Jenie perihal apa yang Sarah lakukan kemarin. Ia seakan tak punya muka lagi berhadapan dengan keduanya tapi harus meminta maaf mewakili Sarah yang saat ini telah kembali ke kota asalnya. Ia sudah menjelaskan semuanya pada kedua orang tua Sarah mengenai tindakan kurang ajarnya, juga apa yang terjadi padanya itu semua disebabkan olehnya sendiri. “Tidak perlu minta maaf, kau tidak bersalah,” ujar Rama. “Uum, Rama benar, jangan menyalahkan dirimu sendiri,” imbuh Jenie yang dapat melihat rasa bersalah Afan begitu besar. Raut wajah cerah yang biasanya selalu Afan tunjukkan, kini lenyap digantikan raut wajah menahan malu dan rasa bersalah mendalam. “Lagipula, aku tidak apa-apa. Anakku baik-baik saja,” lanjut Jenie dengan

