84. Membalas

1980 Kata

“Pak Wara?” gumam Jenie dan menajamkan penglihatannya. Ia tak mengira akan bertemu dengan mantan atasannya itu apalagi di kantor milik suaminya sendiri. Tiba-tiba langkah Anjas terhenti saat tanpa sengaja menangkap sosok Jenie di ujung lorong. Ia hendak menuju ruang rapat bersama Rama dan atasan lainnya dan tak mengira akan dipertemukan dengan Jenie di sana. Anjas menelan ludah susah payah. Ia kebingungan harus bersikap seperti apa. Apakah harus menyapa atau berpura-pura tak melihat Jenie. Ya, berpura-pura lupa adalah cara yang paling tepat, pikirnya. Anjas merapikan jasnya dan kembali melangkah dengan tegas seolah tak melihat Jenie yang terus mengarah pandangan ke arahnya. Jenie melihatnya dengan jelas, melihat saat Anjas mengalihkan pandangan darinya dan saat ini berjalan seperti o

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN