Tubuh Rindu tersentak-sentak seiring dengan gerakan jari Seno yang ada di dalam dirinya. Kedua tangan mungilnya mencengkram tepian sofa dengan bibir yang tak berhenti mendesah. Di depannya kini, Seno tengah bersimpuh sembari memainkan jarinya di dalam lubang miliknya. Menari-nari dengan begitu lihai hingga membuat Rindu blingsatan. "Ouchh.." Rindu memekik dengan bibir setengah terbuka kala merasakan jari Seno yang sengaja dihentakkan dengan kuat. Tubuhnya menegang dan tak henti menggeliat karena rangsangan tersebut. Tak cukup menyiksa Rindu dengan kedua jarinya yang terbenam sempurna di dalam milik gadis itu, bibir Seno juga ikut andil memberikan kenikmatan berlebih pada Rindu. Menjilat biji seukuran kacang kedelai yang terasa mengeras dengan gemas. Sesekali lidahnya akan terjulur meni