Seno mendekap Rindu dengan begitu erat sesaat setelah permainan mereka selesai. Wajah pria itu tampak berseri karena baru saja mendapatkan servis dari sang keponakan. "Terimakasih, Sayang. Paman senang sekali karena kamu mau memberikan harta berharga kamu untuk Paman." kata Seno mengecup puncak kepala Rindu dengan penuh kelembutan. Rindu yang masih merasa lemas hanya bisa mengangguk lemah. Rasanya memang sangat nikmat, tapi juga melelahkan setelahnya. Seno yang merasa sangat puas tak henti memuji Rindu dengan kata-kata manisnya. Membuat gadis itu tersipu dan hanya bisa menyembunyikan wajah merahnya di dekapan sang paman. "Setelah ini, apa Paman akan meninggalkan Rindu?" pertanyaan itu keluar dari bibir Rindu setelah lama diam. "Apa itu yang ada di pikiran kamu sekarang?" tanya Seno me