Blush Kedua pipi Rindu seketika memerah begitu mendengar ucapan Seno barusan. Dia pikir 'makan' yang pria itu maksud adalah makan pada umumnya. Tapi ternyata.. Melihat Rindu yang terdiam dengan wajah semerah tomat membuat Seno tergelak. Dicubitnya dengan gemas ujung hidung Rindu yang membuat gadis itu mengaduh. "Sakit, Paman. Paman kenapa suka sekali mencubit hidung Rindu." keluh gadis itu mengelus hidungnya yang merah. Bukannya merasa bersalah, Seno justru terkekeh tanpa beban. "Bagaimana lagi? Kamu terlalu menggemaskan, Sayang." Seno terkekeh geli. Rindu tampak memberengut dengan bibir mengerucut. Membuat tingkahnya semakin lucu saja di mata Seno. "Itu kenapa bibirnya begitu? Kode minta Paman cium, ya?" goda Seno yang masih belum puas mengganggu Rindu. Rindu yang mendengarnya jad