PPS | Gagal

1147 Kata

Seno tersenyum sumringah begitu mendapat lampu hijau dari Rindu. Pria itu kemudian menggeser tubuhnya agar semakin turun. Lalu menaikkan kaos yang Rindu kenakan hingga menampilkan gundukan kenyal yang sedari tadi menggodanya. Wajahnya perlahan mendekat, dengan jantungnya yang bergemuruh hebat. Namun belum sempat dia menikmati benda favoritnya itu, suara pintu rumah yang ditutup dengan begitu kencang membuat dirinya terlonjak. Begitu juga dengan gadis yang ada di bawah kungkungannya. "Sial." desis Seno mengelus dadanya kesal. Tak berbeda jauh dengan Seno, Rindu juga melakukan hal yang sama. Tanpa perlu menebak, mereka sudah tahu siapa yang melakukan hal itu. "Bibi seram sekali ketika marah." celetuk Rindu sembari membenahi penampilannya. Hal itu membuat Seno mendesah kecewa. Pria itu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN