"Terimakasih, Sayang." ucap Seno dengan napas berat sesaat setelah pergumulan panas mereka berakhir. Belum puas dengan permainan mereka semalam, Seno kembali mengg3mpur Rindu saat gadis itu masih terlelap dalam tidurnya. Membuat gadis itu terbangun dan dengan pasrah melayani sang paman. Pria itu mengecup kening Rindu yang dipenuhi dengan peluh. Lalu membaringkan dirinya di samping gadis itu. Napasnya masih tampak tersenggal, dengan netra yang menatap langit-langit kamar. Permainan panas yang berlangsung selama dua jam telah berakhir dengan Rindu yang terkapar tak berdaya di atas ranjang. Sang paman benar-benar mengg3mpurnya habis-habisan pagi ini. Seno memeluk pinggang ramping Rindu dengan posesif. Setelah menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. "Tinggal hari ini saja kita