Seno tampak sesekali menatap Rindu yang sejak tadi memilih diam setelah kepulangan mereka dari rumah sakit beberapa menit lalu. Saat ini mereka tengah dalam perjalanan pulang. Dan seperti yang sudah bisa ditebak, tidak ada percakapan apapun yang terjalin di antara keduanya. Rindu masih terdiam, menatap kosong pada jalanan yang cukup lenggang siang ini. Pikirannya berkecamuk, antara senang, sedih dan juga gelisah. Seno yang sejak tadi menahan diri untuk tidak bersuara, lantas memberanikan diri untuk mengajak Rindu bicara. Dia ingin memastikan keadaan gadis itu baik-baik saja setelah mendengar kabar mengejutkan ini. "Apa yang kamu rasakan sekarang, Sayang?" tanya Seno sembari menggenggam tangan Rindu. Rindu menatap sejenak sang paman dengan raut sayu. Wajahnya masih terlihat pucat. "Ent