"Halo, Bang?" Vokal serak-serak khas bangun tidurnya mengudara. Abi masih nemplok di kasur sewaktu dia terima panggilan di hari itu. Ah, iya... Tempat di sebelahnya sudah kosong. Ini adalah yang kedua kalinya Abi buka mata. Pertama, saat Sera bangun grasak-grusuk dan pamit ke kampus sambil bilang: "Nggak usah di antar, aku naik ojek online aja." Ya sudah. Abi pun bobok lagi. Hingga tibalah di acara membuka matanya yang kedua kali, yakni karena dering ponsel pengusik mimpi. Rupanya itu telepon dari Bang Bimo. Dan saat Abi melirik jam di ponsel, ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. "Halo, Bi. Semalem Babeh aing nelepon, ya?" "Pakde Banyu?" Abi pun duduk bersandar di kepala ranjang. "Iya, Bang. Kenapa?" "Gimana? Maneh setuju dititipin Amel? Soalnya dia kekeuh nggak mau sam