PART 41

1151 Kata

"Sera!" "Iya?" Menoleh, Sera hentikan langkahnya. Merisa memanggil dan mendekati teman pada setiap hilir mudiknya di kampus ini. Bertatap muka dengan sosok yang sejak pagi dia hindari. Hingga kini di sebelum jam pulang, Merisa ambil tindakan pasti. "Gue mau ngomong," katanya. Sera mengangguk. "Boleh. Di mana?" "Di sana aja." Yang Merisa tunjuk kursi di taman pelangi kampus mereka. Oke. Sera ikuti langkahnya. Sesaat ... mereka canggung. Padahal baru ngadat setengah hari, belum genap 24 jam. Tapi rasanya sudah tak nyaman sekali. Duduklah mereka di kursi itu, berhadapan. Yang Sera tatap raut sang kawan. Merisa berdeham di sebelum ucapkan, "Betewe, ini ada yang nungguin lo nggak? Udah jam pulang soalnya, siapa tau ... ehm ... dijemput suami kayak kemaren lagi." Ah ... Meringis. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN