[Mas, aku izin ketemu sama Kak Aming, ya. Mau nyelesaiin urusan yang itu. Atau Mas mau ikut? Biar aku ke kosan dulu baru kita pergi.]
Sepulang ngampus, Sera kirimkan pesan tersebut. Mumpung Mas Abi sedang online, jadi cepat datang balasannya.
[Mas tunggu di kosan aja, ya.]
Senyum Sera pun terbit karenanya. Bukankah itu berarti Mas Abi percaya padanya? Jujur, Sera senang Mas Abi nggak ikut untuk pertemuan yang ini. Bukannya apa-apa, tapi Sera juga merasa harus menjaga perasaan Kak Aming atas semua yang terjadi. Kecuali kalau ada hal yang kurang menyenangkan, atau yang tak sesuai harapan, atau bahkan untuk pertemuan berikutnya (jika ada), Sera pasti minta agar Mas Abi temani. Dan kalau Mas Abi menolak, maka Sera memilih untuk tidak bertemu dengan Kak Aming.
Nggak baik juga kayaknya.
Ka
