Abi pun check in di hotel selepas membeli dua bungkus nasi berikut air minumnya, yang dijinjing oleh Sera. Abi pesan satu kamar. Lalu langkah mereka menuju ke sana, kamar nomor 212 adalah tempatnya. Mereka masuk. Jantung Sera berdegup grasak-grusuk. Dia letakkan makanannya di meja depan TV, lalu menyimpan ponsel sendiri di meja kecil dekat ranjang sebelum kemudian Sera duduk dalam diam. Sementara Mas Abi kunci pintu, lepas jaket, untung nggak lepas baju dan celana jadi Sera nggak kaget. Lelaki yang ketampanannya sangat berkualitas itu pun mendekat, walau tujuan akhirnya adalah meja kecil di dekat Sera untuk Abi letakkan kunci mobil berikut hapenya. "Makan dulu." Begitu katanya. Sera memerhatikan sang suami yang betul-betul melepas celana levisnya saat ini, tidak dengan kaos putih di ba