Pucat. Sera memucat seiring lengkingan fakta yang tergelincir diucap oleh sosok Opi di dalam. Ya ampun! Bukan hanya tentang status istri yang Sera sandang dengan salah satu dosen di kampusnya, tetapi perihal cincin kawin yang hilang pun terbongkar di waktu yang sama. Uh, Sera berkeringat dingin hingga dirasa mual perutnya. Bergejolak. Apalagi dia cuma makan sedikit tadi, ditambah nangis lama sekali, otomatis kepala ikutan pening, dan pikiran yang makin overthinking membuat Sera nggak enak rarasaan. Baik fisik maupun batin. Hiperbolisnya demikian. "Lo ..." Semua mata memandang Sera sanksi. Menuntut meminta jawaban atas segala tanda tanya besar di otak yang tambah berkembang biak. "Lo istrinya Pak Abi?" "Kapan nikahnya?" "Heh, serius?!" "Kok Opi gak tau? Nikah sama dosen sejurusan