"Kok cincinnya bisa ilang?" "Maaf, Mas." "Beneran ilang apa sengaja diilangin biar keliatan singel?" "Ilang." "Halah! Bilang aja mau ganjen, mentang-mentang ada cowok yang naksir, baru segitu udah gatel!" Sakit. Sakit sekali. Mulut Sera rapat tak mampu bicara. "Cepet cari sana!" Kaku. Tubuh Sera bahkan berat dirasa tak dapat dia gerakan. Sedangkan hati aktif merasa kesakitan. "AYO CARI!" Mas Abi membentaknya. Sera hanya bisa terisak. Sesak. Dia menahan sakit yang tak bisa ditutupi, tangisannya pecah, tapi mulut susah bicara, bahkan tangan pun sulit dia gerakan. Sera hanya bisa menatap sosok Mas Abi yang menyeramkan, menatap tajam seolah penuh kebencian, belum lagi kekecewaan yang mendalam. Hingga kemarahan yang berapi-api. Sera jatuhkan air matanya, ada hati yang berdebar m