Hari sudah mulai sore. Kriss dan Dea sudah bangun dari tidur siang mereka. Tiffany malah sudah mandi dan berganti pakaian. Wanita itu tampak jauh lebih segar bila dibandingkan beberapa hari terakhir. “Hooaaammm….” Kriss menguap panjang. Matanya masih perih dan ada sedikit air yang menggenang di sudut kelopak matanya. Pria itu menyeka pelan genangan air itu menggunakan jari jemarinya yang kurus. Pria itu bangkit berdiri, meluruskan badannya yang kaku karena salah posisi tidur. Ia masih ingin tidur, tetapi kantuknya sudah berlalu. Kini ia mulai merasa perutnya keroncongan. Kriss memang cenderung bertubuh agak kurus, tetapi nafsu makannya termasuk lumayan besar. “Aku mau keluar cari sesuatu buat dimakan. Kalian ada yang mau dititip, gak?” tanya Kriss menawarkan. “Aku gak ada, kok, Kak,”

