Heri mengerang setelah menyemburkan pelepasannya yang kedua kali. Dokter Anya melenguh tertahan ketika cairan hangat milik suaminya memenuhi rongga kewanitaannya. Lelaki itu mengecup dalam bibir istrinya sembari mengeratkan pelukan mereka, tetapi masih berhati-hati agar tidak menghimpit perut buncit Dokter Anya. Dokter Anya menurunkan sebelah kakinya yang tadi menggantung di udara ke pinggang sang suami. Saat ini wanita itu merasakan seluruh kulit di permukaan wajahnya menjadi lebih panas dibanding biasanya karena percintaan kali ini dilakukan Heri begitu lembut dan hati-hati. Membuat Dokter Anya merasa berkali-kali lipat disayangi. Meski gerakan mereka hanya satu macam, yaitu penyatuan menyamping yang saling berhadapan, tetapi mereka begitu puas karena sepanjang Heri menyapa bayi merek

