4

1063 Kata
Kriss mengekor di belakang Tiffany untuk melihat ruangan game yang di janjikan oleh ayah Tiffany. Setidaknya saat Kriss malas berpikir dirinya bisa bermain dengan game kesayangannya itu. Kriss memegang komputer rakitan yang canggih, tak lupa Kriss juga memegang peralatan lainnya yang benar-benar luar biasa. "Hari ini kamu bisa istirahat dulu, kamu bisa gabung ke lab setelah seminggu kemudian." Kata Tiffany seraya berjalan keluar, meninggalkan Kriss yang mulai menyalakan komputernya untuk bermain game kesukaannya. Ide game baru sudah pernah Kriss pikirkan, hanya saja kurang sempurna karena saat itu dirinya belum memiliki alat-alat yang lengkap seperti ini. Kriss mulai sibuk menciptakan gamenya sendiri, melupakan kata istirahat yang di berikan oleh Tiffany selama seminggu itu. Tiffany sendiri kembali ke ruangan lab dan berjalan ke arah mejanya, matanya mulai meneliti bahan-bahan yang ia gunakan tadi dan tentu saja bahan yang tadi di komentari oleh Kriss saat laki-laki itu mampir ke mejanya. Tiffany mulai mencoba bahan yang tadi di sarankan oleh Kriss, dengan hati-hati dan tentu daja dengan fokusnya yang tinggi. Setelah beberapa jam mengoperasikan komputernya, Kriss tinggal mencoba terlebih dahulu Game yang ia buat. Game yang berlatarbelakang di hutan dengan adanya bendungan yang ia buat sebagai tempat yang cukup misterius. Kriss memakai lensa yang menghubungkan antara dunia nyata dan dunia game yang ia buat, lensa itu pun ia dapatkan saat mencarinya di berbagai laci yang tersedia. Pemberitahuan bergabungnya Kriss dan dunia game terlihat dengan jelas. Di dalam dunia game Kriss hanya menelisik setiap sudut tempat yang ada di dalam game, bendungan yang ia beri nama Anastasius itu terlihat begitu luas dan sedikit horor. Kriss juga menemukan sebuah goa yang tak jauh dari bendungan itu. Kriss mulai masuk ke dalam goa dengan rasa penasaran yang tinggi. Sebelumnya Kriss tak tahu jika di sana ada goa, Kriss tahu setelah berkeliling. Kriss berlari dan bersembunyi dari tempatnya saat melihat sesuatu yang asing. Sebuah makhluk setengah manusia dan setengah singa. Bagiamana gambarannya? Kepala sampai sebatas perutnya itu hewan dan dari perut ke bawah berbentuk kaki manusia pada umumnya. Yang lebih mengeringkan lagi, mahkluk itu terlihat memakan seorang anak kecil yang masih hidup dan berteriak meskipun sebagian kulit tubuhnya sudah hilang karena di makan makhluk yang tadi ia lihat. Kriss memilih berlari ke asal mula ia datang dan dengan cepat Kriss keluar dari dunia game itu dan kembali ke dunia nyata. "Lo mimpi buruk?" Tanya Tiffany setelah Kriss membuka matanya. Kriss hanya menatap ke arah Tiffany dengan bingung, jelas-jelas dirinya bermain game dan tidak tidur, lalu kenapa Tiffany bertanya seperti itu? "Aku tidur?" Tanya Kriss dengan suara pelan. Tiffany mengangguk dengan cepat, tentu saja dirinya melihat dengan jelas jika Kriss tidur dengan tidak nyaman, bahkan sedikit berteriak-teriak dengan napas yang memburu, seolah-olah tengah di kejar-kejar oleh setan dalam mimpinya. "Lo seperti mimpi buruk, tapi pas gue bangunin nggak bangun-bangun." Kata Tiffany lagi. Kriss menatap ke arah layar komputernya yang sudah kembali ke layar utama, padahal jelas-jelas Kriss ingat jika tadi dirinya tengah mencoba game baru buatannya. "Aku tidak bermain game?" Tanya Kriss lagi, masih tak percaya dengan apa yang sudah terjadi. "Tidak, sedari tadi komputernya hanya menyala dan tak memperlihatkan game apapun." Jawab Tiffany dengan yakin. Kriss pun dengan cepat mencari game buatannya, tak mungkin juga dirinya hanya berkhayal ataupun bermimpi, jelas-jelas dirinya tengah mencoba game baru buatannya. Tapi yang aneh di sini, kenapa Tiffany melihatnya tertidur dan tidak bermain game? Apakah ada yang aneh? Kriss kembali membuka gamenya dan menyerahkan lensa yang tadi di pakainya ke arah Tiffany, meminta wanita itu untuk mencobanya terlebih dahulu. "Coba kamu pakai, nanti setelah ada pemberitahuan masuk ke dalam game kamu langsung keluar." Kata Kriss memberitahu. "Gue nggak suka game." Jawab Tiffany seraya menolak lensa yang di berikan oleh Kriss. "Hanya sebentar, aku perlu melihat sesuatu yang sedikit janggal." Kata Kriss lagi mencoba membujuk Tiffany. Tiffany pun dengan malas menerima lensa itu dan mulai memakainya satu persatu. Dan benar saja, tak berapa lama Tiffany tertidur di meja gamenya. Setelahnya Tiffany kembali bangun setelah keluar dari game yang di ciptakan oleh Kriss itu. "Apa sih tadi? Gue kayak lihat makhluk aneh gitu." Kata Tiffany yang langsung saja membuat Kriss terdiam dan menerima lensa yang di berikan oleh Tiffany. "Aku juga tidak tahu, tapi nanti aku coba selidiki lagi. Kamu jangan bilang siapa-siapa dulu ya soal ini." Jawab Kriss yang tentu saja di abaikan oleh Tiffany. "Jangan terlalu banyak main game, nanti matanya rusak. Kamu masuk ke tim lab dan butuh pengamatan yang lebih. Mata kamu itu penting banget, jangan sampai merusaknya hanya karena bermain game yang tak bermutu." Kata Tiffany kembali meninggalkan Kriss sendirian di ruangan gamenya. Kriss menatap ke arah komputernya dengan sedikit lama, ia juga baru tahu kalau dirinya sudah masuk ke dalam game, sistem yang ada di komputer tentang game itu sudah tidak berfungsi. Seperti hanya diri kita sedang berhalusinasi atau sedang bermimpi hidup di dunia game yang di ciptakan. Yang lebih mengerikan lagi, di sana hidup sebuah makhluk yang mengerikan, makhluk yang memakan manusia dan hanya meninggalkan tulangnya, selain itu anak yang tadi hanya bersisa tulangnya tak mati, anak itu juga tak menjerit kesakitan. Hanya meminta tolong untuk di lepaskan. Kriss terdiam dan mulai memikirkan semuanya, apa yang ia lihat dan apa yang terjadi sebenarnya. Awal ia menemukan ide bendungan itu karena melihat gambar bendungan yang terlihat bagus, dan tempatnya pun jauh dari kota. Terletak di antara pepohonan yang ada di atas gunung, Kriss sendiri belum mengunjunginya secara langsung, tapi dengan berbagai sumber akhirnya Kriss mulai merangkainya dan ia buat sebagai latar belakang yang ada di dalam game buatannya. Bendungan itu pun nama aslinya bukan bendungan Anastasius, tapi karena biar terdengar sedikit keren, Kriss mengubahnya menjadi bendungan Anastasius. Kriss membuka aplikasi pencarian yang ada di komputer, jemarinya mulai mencari semua hal yang berhubungan dengan bendungan itu, dan Kriss baru menemukan fakta soal beberapa orang yang hilang di sekitar bendungan itu dan mayatnya di temukan setelah beberapa hari setelahnya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, Kriss melihat foto anak yang hilang, di mana rupa anak itu persis dengan anak yang ia lihat di dalam gamenya. Kriss tak ingin menyimpulkan jika game yang ia buat membuatnya bisa melihat hal-hal mistis di sekitar bendungan itu, tapi semua pencarian yang ia lakukan selalu tertuju ke sana. Lalu ada apakah di balik misteri bendungan itu? Itu yang masih belum Kriss temukan di berbagai sumber, sumber yang ia baca hanya mengatakan orang-orang hilang itu di temukan di dalam bendungan dan dugaan utamanya adalah tenggelam karena tidak bisa berenang. Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN