Weekend tiba, Kriss menatap ke arah komputernya dalam diam. Laki-laki yang dinyatakan hilang pada hari itu sudah ketemu, hanya saja laki-laki itu sudah tidak bernyawa lagi. Kriss tahu jika semua itu akan terjadi, tapi entah kenapa hatinya masih sedikit tidak tega dan sakit. Kriss benar-benar tidak menyangka jika bendungan itu sudah memakan cukup banyak korban.
Hari ini Kriss berniat mencari rumah yang tidak jauh dari tempat ini. Rumah yang jauh dari warga sekitar. Kriss memang ingin menggunakan rumah itu untuk menyiksa orang lain dan juga membalaskan dendamnya tapi Kriss juga takut jika dirinya tidak bisa mengendalikan makhluk itu nantinya. Kriss takut hanya karena rasa sakitnya dirinya bisa saja melukai banyak orang.
"Kenapa bengong?" Tanya Tiffany seraya menatap ke arah komputer milik Kriss dalam diam. Tiffany hampir saja lupa pada bendungan Anastasius hanya karena Kriss sudah tidak pernah menyinggungnya lagi sekarang.
"Aku lupa memberitahu waktu itu," kata Tiffany mengingat jika dulu Kriss pernah meminta tolong padanya untuk mencari tahu apakah ada korban baru atau tidak.
Kriss terdiam, matanya menatap ke arah Tiffany sedikit lebih intens. Tiffany yang mendapatkan tatapan seperti itu tentu saja sedikit tidak nyaman. Pagi ini setelah dirinya bangun, Tiffany langsung mencari keberadaan Kriss, jadi dirinya belum sempat mencuci wajahnya ataupun berdandan.
"Apa kamu tidak tidur tadi malam?" Tanya Kriss yang langsung saja membuat Tiffany menurunkan tangannya yang ingin memegangi wajahnya.
"Hah? Aku tidur kok." Jawab Tiffany yang hanya dijawabi anggukan oleh Kriss.
"Aku katakan sekali lagi soal rencana ku akhir-akhir ini." Kata Kriss dengan serius. Tangannya bergerak membuka komputernya dan menyalakan sebuah desain yang selama ini garap.
Tiffany hanya diam, menatap ke arah komputer dan juga Kriss secara bergantian. Tangan Kriss yang bergerak cepat di atas keyboard membuat Tiffany sedikit terkagum saat melihatnya.
"Kamu ingin membuat sebuah botol?" Tanya Tiffany yang langsung saja bertanya setelah melihat desain gambar yang ada di dalam komputer itu.
Kriss mengusap sudut matanya yang basah dengan hati-hati, sepertinya matanya cukup lelah karena sampai berair.
"Aku berpikir menggunakan botol ini untuk menangkap makhluk-makhluk itu, lalu dengan botol ini juga aku akan membawa mereka ke tempat ini." Jawab Kriss yang langsung saja membuat Tiffany memundurkan langkahnya ke belakang karena terkejut dengan apa yang baru saja disampaikan oleh Kriss tadi.
Tiffany terdiam, matanya menatap ke arah komputer Kriss lagi. Desain gambar botol itu bentuknya memang sedikit aneh, tidak seperti botol Aladin yang selalu ditempati oleh jin itu. Tiffany tahu, Kriss selalu mengatakan apapun dengan jujur, dan dirinya benar-benar bodoh karena tidak mempercayainya waktu itu.
"Aku akan menggunakan desain ini jika sudah jadi, memasukkan botol ini ke dalam game dan mengubah ukurannya menjadi lebih besar. Selain itu aku juga perlu sebuah pancingan untuk mendapat makhluk itu." Lanjut Kriss menjelaskan.
"Lalu bagaimana jika tidak berhasil? Bagaimana bisa makhluk itu terpancar begitu saja dan terkurung di dalamnya?" Tanya Tiffany dengan antusias.
Sebenarnya Tiffany takut, bahkan hatinya sudah berdebar tak karuan karena memikirkan kegilaan yang telah dipikirkan oleh Kriss itu. Hanya saja dirinya tidak bisa mundur karena sudah mengikuti perjalanan laki-laki itu dari awal sampai akhir. Tiffany benar-benar tidak tega meninggalkan Kriss berjuang sendirian lagi.
"Aku sudah menganalisisnya. Ukuran benda di dimensi asli dan dimensi game berbeda. Ukuran di dalam dimensi dunia game yang memiliki letak goa di sisi kiri, semua benda akan terlihat sedikit lebih besar, jadi saat aku memasukkan botol ini ke dunia asli, aku bisa memastikan jika benda ini akan menjadi besar saat aku membuka dimensi dunia game. Aku juga sudah menemukan kunci pembuka yang ada di sekitar bendungan itu. Dengan begitu aku bisa mengambil botol ini dengan mudah saat dunia game sudah berakhir, yang artinya sekitar bendungan itu akan kembali normal seperti biasa dan ukuran botol ini pun akan mengecil dan mudah untuk di bawa." Jelas Kriss dengan panjang lebar. Tiffany terdiam, tiba-tiba saja bulu kuduknya merinding setelah mendengarkan penjelasan panjang yang baru saja diakhiri oleh Kriss. Tiffany tahu laki-laki itu bisa memecahkan sebuah masalah dengan mudah, tapi Tiffany benar-benar tidak menyangka jika laki-laki itu akan bergerak maju lebih jauh yang ia perkirakan.
"Kamu bisa pergi jika takut. Aku tidak memaksa kamu, karena aku tahu aku memikirkan semuanya hanya demi balas dendam. Jika kamu tidak setuju aku balas dendam, maka kamu bisa melaporkan semua ini pada orang tua kamu dan biarkan mereka membunuhku." Kata Kriss yang langsung saja membuat Tiffany terdiam saat mendengarnya.
"Aku hanya perlu mencari tahu tentang berapa waktu yang diperlukan saat bendungan itu kembali normal saja. Setelah itu aku bisa melakukan sesuai rencana." Kata Kriss mengatakan kekurangannya.
Tiffany berpikir semuanya sudah beres dan Kriss bisa langsung menangkap makhluk-makhluk itu, tapi nyatanya masih ada satu hal yang perlu diselidiki laki-laki itu.
"Apa yang akan kamu lakukan untuk mengetahuinya?" Tanya Tiffany dengan sedikit gemetaran.
"Aku akan membuka kunci itu, dan mengawasinya dari jarak yang cukup dekat. Satu hal yang pasti, hanya aku dan orang-orang yang sudah masuk ke dalam bendungan yang nantinya bisa melihat makhluk itu. Sama seperti aku dan kamu yang waktu itu tak sengaja membuka dimensi yang sama seperti yang kamu lihat di dalam game ku." Jawab Kriss menjelaskan dengan lebih detail lagi.
Tiffany terdiam, matanya menatap ke arah Kriss dengan tatapan sedikit takut. Entah kenapa saat ini Tiffany merasa jika Kriss sedikit menakutkan hari ini. Laki-laki itu benar-benar sangat menakutkan karena bisa mengetahui semua hal yang tidak bisa diketahui oleh orang lain.
"Memakan waktu berapa lama untuk menelitinya? Lalu apakah kamu akan baik-baik saja jika melakukannya?" Tanya Tiffany lagi.
"Sebenarnya waktu yang dibutuhkan tidak lama, hanya saja aku perlu mencari waktu senggang untuk datang langsung ke bendungan Anastasius. Selain itu aku juga perlu mencari tahu sedikit lebih banyak informasi lagi untuk berjaga-jaga agar tidak berakhir begitu saja." Jawab Kriss dengan sedikit tidak percaya diri.
Kriss tahu betul jika makhluk itu sangatlah rakus, jadi dirinya sedikit takut jika dirinya akan di mangsa begitu saja. Penglihatan makhluk itu juga sangat bagus, menangkap burung yang terbang bebas saja sangat mudah. Padahal jelas-jelas Kriss bisa memastikan jika makhluk itu tadi tidak menatap ke arah di mana burung itu terbang. Selain itu, Kriss juga sedikit tidak yakin dengan apa yang sedang ia pelajari saat ini, karena nyatanya dirinya menemukan sedikit informasi yang tidak bisa ia percayai kejelasannya. Untuk itu, dirinya harus mencari tahu kebenaran informasi yang tidak pasti ini, sebelum akhirnya bergerak untuk menangkap makhluk itu secara nyata.
Tbc