Bab 30

1434 Kata

Shanas duduk di ruang tamu dengan wajah cemberut, bibirnya mengerucut, dan matanya menyiratkan kemarahan yang belum juga reda sejak kemarin. Tangannya yang bertumpu di atas pangkuan terkepal erat, menandakan betapa besar emosinya saat ini. Vando, yang baru saja selesai membaca koran, menurunkan lembaran itu dan mengamati ekspresi istrinya dengan penuh tanya. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang mengganjal di hati Shanas, sesuatu yang membuat wanita itu tampak begitu jengkel dan gusar. “Ada apa, Sayang?” tanya Vando dengan suara lembut, berusaha meredakan amarah yang ia rasakan dari sikap Shanas. Shanas menoleh cepat, matanya menatap Vando dengan tajam. “Aku benci Ruby,” katanya tegas, nadanya penuh kejengkelan. Vando mengernyit, tidak menyangka nama wanita itu akan muncul di anta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN