Bab 76

1357 Kata

PAGI ITU, langit Jakarta mendung tipis. Embun masih menempel di jendela kaca apartemen ketika Ruby duduk bersila di atas sofa sambil menyeruput teh hangatnya. Di tangannya, sebuah tablet menyala, memperlihatkan rekaman CCTV dari lobi apartemen miliknya. Matanya menyipit ketika melihat seorang wanita paruh baya dengan wig pendek dan seragam pelayan membawa troli bersih-bersih. Sekilas mungkin tidak ada yang mencurigakan. Tapi tidak bagi Ruby. Dia tahu wajah itu. Bahkan meski telah dimanipulasi dengan make-up murahan, Ruby tahu garis tegas rahang, tatapan menusuk penuh dendam. Itu—tanpa ragu— Shanas. Ruby mencibir. “Cih, kau pikir aku sebodoh itu, Shanas?” Shanas dalam penyamarannya menyusup ke apartemen Ruby sebagai pelayan kebersihan, lengkap dengan identitas palsu. Ia tahu Ruby akan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN