Pintu ruang eksekutif di lantai paling atas perusahaan Arjuan terlempar terbuka dengan suara dentuman keras. Papan nama "CEO - Varo Arjuan" yang elegan sempat bergoyang di balik tembok akibat benturan pintu yang ditendang kasar. Varo yang sedang duduk dengan kemeja putih dan dasi longgar, matanya fokus pada tumpukan laporan keuangan, sontak terangkat kaget. Pandangannya bertemu dengan sosok wanita paruh baya yang berdiri di ambang pintu dengan wajah merah padam dan napas memburu. Shanas. "Mama?" Varo berdiri, menjatuhkan pena dari tangannya, napasnya tercekat sejenak melihat ekspresi ibunya yang penuh amarah. Shanas melangkah masuk dengan langkah lebar, menabrak meja kerja Varo dengan bahu tegapnya. Matanya memancarkan murka. Matanya menusuk tajam ke arah putranya. "KAU GILA, VARO! G