Malam mulai larut, kota masih bercahaya di balik jendela kaca yang besar. Dari apartemen mewah di lantai dua puluh lima itu, gemerlap ibu kota terlihat seperti lautan bintang yang tersangkut di bumi. Di ruang tengah, Varo duduk di sofa abu-abu dengan laptop di pangkuan. Matanya tajam, fokus menatap laporan digital dari sisa-sisa divisi perusahaan keluarga Arjuan yang kini porak-poranda. Banyak klien lari, investor menarik dana. Semuanya efek domino dari keretakan internal yang dipicu oleh konflik keluarga... dan kehadiran Ruby. Pintu kamar terbuka pelan. Ruby melangkah keluar dengan gaun tidur tipis warna gading yang mengilap seperti sutra, mengikuti lekuk tubuhnya dengan sempurna. Kaki telanjangnya nyaris tak menimbulkan suara di atas lantai kayu. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, da