MASIH TENTANGMU - Siapa perempuan itu? "Sayang, beneran ini?" tanya Gama dengan tatapan tajam. "Iya. Aku ingat. Mamanya dokter Angkasa bermana Rosy dan beliau dokter kandungan." Gama meraih lengan istrinya. "Kita cari dokter lain saja." Dea menggenggam dan menahan erat lengan itu, lalu menggeleng pelan. Memberi isyarat dengan bahasa matanya supaya Gama yang berdiri kembali duduk. Di sekeliling mereka banyak antrian wanita-wanita hamil yang tengah menunggu giliran pemeriksaan. Akhirnya Gama akur. Sebenarnya dia tidak ingin ada kaitan apapun dengan keluarga dokter itu. Walaupun sang kakek pernah dirawat oleh dokter Angkasa beberapa waktu yang lalu. "Pemeriksaan bulan depan kita cari dokter lain." Gama berkata lirih. Dea mengangguk. Tidak ingin berdebat yang akan didengarkan oleh p