Maaf 2

1030 Kata

Keheningan terurai oleh bunyi telepon di saku gamis Dea. Gama melakukan video call seperti biasa. Membuat Dea kelabakan. Jika di angkat jelas bakalan ketahuan kalau dia sedang ada di bawah. Bersama Alita di kafe pula. "Maaf, aku harus pulang, Lit." Dea mengembalikan ponsel di saku gamis dan membiarkannya terus berpendar. "I-iya." Dea bangkit dari duduknya. Membayar minuman mereka berdua, kemudian pergi menenteng belanjaan. Alita hanya bisa mengawasi dari kaca tembus pandang yang menjadi dinding kafe. Dua menit kemudian, Alita juga pergi dari sana. Ia tadi memang tidak bertanya Dea tinggal di lantai berapa. Sebab tidak ingin Dea bertanya balik, ia tinggal di mana. Dea yang baru masuk apartemen kembali mengunci pintu. Dan langsung menerima panggilan ketiga dari suaminya. Posisi saat it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN