Kisah Derfin. Part 11

579 Kata

Keesokan harinya aktivitas masing-masing kejadian kemarin itu membuat Marissa tidak bersemangat. Namun dia tetap pada pendirian seorang asisten pekerja di apartemen majikannya. Derfin baru saja bangun dengan rambut begitu acak-acakan. Setelah bermain panas-panas dengan mantan kekasihnya dulu, dia tanpa bodoh berjalan sembari menarik kursi, dan mendaratkan pantatnya di sana. Marissa meletakkan secangkir teh hangat kepada majikannya. Derfin dengan wajah yang sok kegantengan ternyata dari tadi memperhatikan asistennya itu. Marissa masih dalam keadaan biasa-biasa saja. Namun dalam dirinya sudah lompat sana kemari. "Apakah kedua jari kau tidak apa-apa?" Derfin tiba-tiba bertanya pada Marissa setelah memberikan secangkir teh untuknya. Marissa masih tidak menyahut dia tetap dengan kebisua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN