Tak terasa percakapan dengan kakak tiri majikannya itu jauh lebih mengasyikan ketimbang majikan di apartemen ini. Marissa sampai lupa untuk bertemu dengan sahabatnya. Padahal mereka sudah janjian akan bertemu di salah satu tempat. "Kemana itu adik sialan! Tidak sopan, padahal aku sudah minta dia jangan keluyuran," desis Arletta, kemudian dia mengeluarkan ponselnya. Marissa segera memeriksa ponselnya juga, lima panggilan tak terjawab, dia langsung menghubungi temannya itu. Panggilan tersambung, tanpa ada lagi nada manis di mulut Arletta sekarang, meskipun sekarang dia seorang putri kebangsaan dari keluarga Cornelius. Bukan karena dia putri paling disayang oleh mamanya yaitu Finna Larasati. "Halo! Akhirnya kau mengangkat panggilan teleponku!" sanggah Arletta, langsung membuat Marissa