Jebakan

1951 Kata

Martin melemparkan vas bunga ke jendela kaca, mengakibatkan beberapa anak buahnya menunduk takut karena sebentar lagi kemarahan Martin akan dilampiaskan pada mereka juga. Mungkin nasib mereka tak akan jauh berbeda dari jendela kaca yang sudah retak tadi. "Sean, Sean, Sean!" teriak Martin mondar mandir seraya bertolak pinggang dengan penampilan yang kusut. Menengadah beberapa kali, berputar dengan gelisah. Cukup lama Martin melakukan hal tersebut. Lalu kemudian mata Martin tertuju pada lima pria yang saat ini tengah menunduk takut di hadapannya. "Kalian semua tidak berguna!" Dengan cepat Martin memberi mereka tendangan satu persatu di bagian perut. Tak ada suara takut dan rasa sakit yang keluar, hanya wajah mereka yang tampak memerah menahan rasa tiada tara. Tidak lama kemudian, a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN