Reya yang sedang kesal memutuskan untuk segera kembali ke rumah. Sepanjang jalan terus menggerutu dan mengutuk Sean tanpa henti. Dia biarkan saja telapak kaki telanjang dengan bebas menginjak aspal. Untung sekarang sudah malam, bukan siang hari yang bisa menyebabkan telapak kakinya terbakar. "Dasar pria aneh, tidak peka, suka mengungkit dan selalu menuduh sesuka hati. Awas saja jika dia sampai menemuiku lagi, akan ku tendang dia seperti ini." Reya langsung mengayunkan kaki tinggi-tinggi seolah sedang melakukannya pada Sean. Dari arah belakang, tiba-tiba sebuah mobil dengan suara klakson yang nyaring membuatnya terkejut setengah mati. "Sialan! Apa maumu, hah!" Reya berdiri di tengah jalan dan marah-marah sambil menoleh ke belakang. Tidak lama kemudian, kepala seorang pria yang tak l