"Jadi kamu akan benar-benar pergi, ya?" tanya Reya pada Sean saat keduanya sedang menghirup udara sore di tepi pantai.
"Urusanku memang sudah selesai setelah mendapat file itu kembali. Tapi untuk pergi …." Sean mengambangkan kalimatnya, membuat Reya penasaran.
"Tapi kenapa? Bukankah kamu berkata akan pergi setelah menemukan file itu?" Reya masih ingat apa tujuan Sean datang ke tempat ini.
Keduanya lalu berhenti sejenak dan saling berhadapan.
"Sepertinya kamu sangat menginginkan aku pergi. Apa kamu begitu benci padaku?" Sean menatap Reya lamat-lamat dengan pertanyaan yang disengaja.
Reya menaikkan alisnya, heran dengan pertanyaan Sean yang seharusnya memberi jawaban terlebih dahulu.
"Apa hubungannya rasa benciku dengan kepergianmu?" Reya menyungging senyum tipis dan menatap ke ar
