Raya dan Salwa mengubah topik pembicaraan mereka kali ini dengan berbagai cerita yang beragam. Salwa lah yang berinisiatif sendiri untuk tidak membahas Aksa lagi. Namun di tengah-tengah serunya percakapan mereka, tiba-tiba ponsel Salwa berdering. Ternyata panggilan dari Ravel, suaminya. “Sebentar, Ray. Ravel menelepon,” ucap Salwa. Raya mengangguk kecil dan membiarkan sahabatnya menerima panggilan. “Halo, Vel?” “Kamu lagi sama Raya?” tanya Ravel dari nada suaranya terdengar cemas. Salwa melirik sahabatnya. “Iya, aku sama Raya. Tadi kan aku sudah bilang ke kamu sebelum kamu ke kantor. Emangnya kenapa?” “Kalian tidak nonton televisi dan bermain ponsel kan?” tanya Ravel lagi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ravel tentu membuat Salwa semakin heran. “Nggak, emang kenapa sih?” t