CHAPTER 70

1221 Kata

Sudah lewat pukul delapan, tapi Aksa tak bangun juga. Yang katanya lima atau sampai sepuluh menit lagi ternyata alasan semata, lelaki itu kembali tertidur pulas dan tidak peduli dengan jadwalnya bekerja. Raya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sandwich yang ia buat bersama Mina pun belum dimakan oleh Aksa. Raya memilih untuk tidak mengomel lagi. Ia berjalan ke ruang tengah, menghabiskan waktu paginya dengan menonton. Namun, semua siaran menayangkan berita tentang hancurnya perusahaan keluarga Riska dan juga pernyataan Aksa dalam pers kemarin. "Kenapa masih diberitakan sih? Apa mereka tidak punya bahan lain untuk diberitakan?!" kesal Raya. Mina tiba-tiba datang dengan membawa satu piring buah semangka. "Wajar, Nyonya. Paling tidak sampai besok media memberitakan itu. Sekarang kan kas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN