CHAPTER 18

1752 Kata

Seorang pria berambut panjang menatap lembar kertas foto di tangannya yang menunjukkan sosok Aksa yang baru saja keluar dari rumah sakit. “Jadi dia sudah pulang?” “Iya, Tuan.” Lelaki itu mendengus pelan. “Tidak seru, hanya patah tulang,” gerutunya tidak senang. Sang bawahan hanya bisa diam tanpa menyahut kekecewaan sang Tuan. “Yang di belakang itu istrinya?” tanya lelaki itu lagi. “Benar, Tuan.” Senyum miring tercetak di wajah lelaki itu. Netranya tidak lepas dari memandang Raya yang terlihat mendorong kursi roda Aksa. “Bukankah hubungan pernikahan mereka selalu tampak kaku dan tidak baik? Kenapa di foto lainnya mereka saling melemparkan senyum?” “Menurut pengamatan saya, tidak ada yang aneh dalam hubungan mereka. Mereka seperti suami dan istri kebanyakan, Tuan.” “Cari lebih ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN