Raya pikir, Aksa akan pulang paling lambat pukul lima sore. Tetapi sekarang sudah pukul tujuh malam, lelaki itu belum sampai ke rumah. Tidak bisa dipungkiri bahwa Raya sangat khawatir. Terlebih panggilan dan pesan-pesan yabg ia kirim tak kunjung mendapat balasan. Raya bangkit dari sofa dan berjalan bolak-balik menunggu Aksa. Menit telah berlalu, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Sudah satu jam ia mondar-mandir tidak jelas, tapi lelaki itu tetap belum datang. Apakah terjadi sesuatu? Tringg!! Tringg!! Raya tersentak kaget dan berlari menuju ponselnya di atas meja. Sebuah nomor tak dikenal masuk meneleponnya. Dengan perasaan cemas ia mengangkat panggilan itu. "Halo?" "Halo, selamat malam, maaf telah mengganggu waktu istirahat anda. Kami dari kepolisian mengabarkan bahwa Aksara