CHAPTER 86

1607 Kata

Usai sarapan, Aksa mengajak Raya berserta putra mereka ke halaman belakang. Menikmati sinar matahari pagi. Sedangkan Salwa dan Ravel masih berada di ruang makan, kemungkinan besar mereka akan berpindah ke kamar tamu yang digunakan Salwa tadi malam. “Mas Aksa nggak kerja?” tanya Raya heran. Aksa mengangguk samar. “Nanti, aku akan pergi sekitar jam setengah sembilan,” balasnya enteng. Alis sebelah kanan Raya terangkat naik, menatap suaminya heran. “Kok telat?” “Ya nggak apa. Lagian pagi ini nggak ada jadwal penting. Tapi aku pulangnya malam,” ungkap Aksa lalu menghela napas berat. Raya mengangguk paham. “Kalau lelah kali, tidur aja di kantor juga nggak apa-apa Mas. Dari pada pulang tengah malam, ngantuk terus nyetir sendiri lagi. Kan bahaya.” “Lihat nanti ya,” balas Aksa lalu mengambil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN