"pupukku mana?" tanya gina kesal. Ini sudah yang ke tujuh kalinya ia bertanya pada rafa dan sang suami jangankan menjawab pertanyaannya, menoleh saja tidak. Gina sangat bernafsu menampar sang suami yang makin hari selalu membuat permusuhan kecil dengannya. Namun kali ini ia urungkan karena lebih baik ia pergi ke kedai pupuk yang cukup jauh dari rumahnya. Gina meninggalkan fay yang sedang bermain di boxnya. Wanita yang tengah hamil besar itu hanya membawa dompet dan mengenakan sandal yang nyaman di pakai dan tidak licin. Ia mulai berjalan menuju kedai pupuk itu dengan d**a yang terasa sesak. Ia berjalan dengan tertatih tanpa suara. Tanpa dengusan, tanpa omelan dan yang pasti tanpa air mata. Wanita itu dengan susah payah menahan air matanya agar tidak jatuh. Menangis hanya akan membuatnya