Suami Posesifku

1118 Kata

“Ada yang bisa saya bantu, Dok?” tanyaku masih berusaha profesional mengabaikan kalimatnya. Aa menatapku penuh minat membuat aku mundur beberapa langkah saat dia terus berjalan mendekatiku—menarikku lalu dia duduk di kursi sementara aku duduk di atas pangkuannya. Ku pukul d**a bidangnya—menggerutu tak menentu. Tidak mau lagi terulang seperti yang sudah-sudah. Bukannya apa-apa, malunya itu tidak ketulungan. “Cantiknya istri dr. Ganda ini,” pujinya padaku. “Aa kalau sampai kepergok—” Cup. Aku menerjap saat Aa mengecup singkat bibirku. Kalau sudah mode ini, semakin banyak aku mengoceh dia pasti akan memanfaatkan momen ini untuk terus mengecup bibirku. Aku putuskan untuk diam dan memicingkan mataku padanya—melipat kedua tanganku ke depan d**a. “Kok nggak ngoceh lagi?” tanyanya seraya m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN