Carlos Fabrizio menatap lekat kearah putrinya. Sedangkan Paula hanya bisa menunduk ketika melihat daddynya sedang mengintrogasi dirinya.
"Paula jawab pertanyaan Daddy. Siapa laki-laki yang kamu suka ketika putra Mr. Philip mengatakan jika dia menyukai kamu. Padahal Daddy berencana mau menjodohkan kamu dengan Aero Darkstone untuk menjadi pendamping hidup kamu. Tapi kenapa tadi kamu bilang jika kamu menyukai laki-laki lain. Apakah kamu serius mengatakan hal itu atau cuma main-main saja?" tanya Carlos yang menatap kearah Paula lekat.
Paula yang mendengar nada serius yang di keluarkan oleh sang Daddy pun hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia bingung harus mulai darimana untuk menjawabnya.
"Paula Daddy sedang bertanya sama kamu jadi kamu harus jawab pertanyaan dari Daddy." Carlos pun meminta sang putri menjawab pertanyaannya dengan tegas.
"Dad Paula gak mau dijodohkan dengan anak rekan bisnis Daddy. Paula gak suka sama dia. Dan soal laki-laki yang Paula suka itu benar dan gak main-main," jawab Paula dengan terbata-bata.
"Siapa laki-laki yang kamu sukai itu?" tanya Carlos lagi.
Paula masih saja diam dan tak menjawab pertanyaan dari Carlos. Ia bingung harus menjawab apa? Ia takut melihat reaksi sang Daddy ketika tahu jika laki-laki yang ia sukai adalah Bastian.
"Paula kenapa kamu diam? Apa perlu Daddy cari tahu sendiri siapa laki-laki itu?" tanya Carlos yang mulai emosi.
"Kak Bastian dad," jawab Paula takut.
"Apa? Kamu suka sama Bastian?" tanya Carlos kaget.
Paula hanya bisa mengangguk saja ketika melihat reaksi yang ditunjukkan oleh sang Daddy.
"Paula, Bastian itu kakak kamu jadi mana mungkin kamu suka sama Bastian. Mungkin perasaan suka kamu hanya sebatas rasa suka seorang adik ke seorang kakak. Jadi mana mungkin kalian bisa bersama?" tanya Carlos yang tak suka dengan jawaban yang dikatakan oleh sang putri.
"Tapi aku dan kak Bastian bukan saudara kandung jadi kita masih mungkin bersama. Dan rasa suka aku ini bukan sebatas rasa suka seorang adik ke kakak. Tapi perasaan suka ini dari seorang wanita ke seorang laki-laki dad," bantah Paula.
Carlos tak menyangka ternyata selam ini sang putri sudah jatuh cinta pada anak angkatnya Bastian. Kalau boleh jujur Carlos tak masalah jika pada akhirnya Bastian dan Paula bisa bersama. Tapi sayangnya Bastian sudah mencintai wanita lain dan ia tak bisa memaksakan kehendaknya kepada Bastian untuk bisa bersama dengan Paula. Carlos tahu benar bagaimana dipisahkan dengan orang yang dicintai jadi ia tak ingin Bastian merasakan apa yang ia rasakan saat ini.
"Tapi tetap saja tidak boleh Paula. Bastian tetap kakak kamu walaupun kita tak punya ikatan darah. Selain itu ada satu hal yang harus kamu ketahui jika Bastian sudah memiliki wanita yang sangat ia cintai. Bahkan Daddy dengar ia akan segera menikahi wanita itu," kata Carlos memberitahukan kepada putrinya.
"Daddy pasti bohong kan? Daddy hanya mau membuat aku untuk melupakan kak Bastian kan? Tipuan itu tak akan bisa mempengaruhi aku dad. Aku akan tetap menyukai kak Bastian walaupun Daddy tak menyetujui hubungan kami," kata Paula dengan mata yang berkaca-kaca.
"Daddy tidak bohong. Kalau perlu kita telepon Bastian untuk menanyakan secara langsung apakah benar jika dia akan menikah dengan wanita yang ia cintai," kata Carlos mencoba meyakinkan sang putri.
Carlos pun mengambil ponselnya dan menghubungi Bastian. Carlos ingin sang putri tak terlalu larut dalam perasaan sukanya kepada Bastian. Karena Carlos tahu jika Bastian tak pernah memiliki perasaan yang lebih kepada Paula. Bastian selalu menganggap Paula hanya sebatas adik saja. Di tambah lagi Carlos tahu jika Bastian sudah memiliki seorang wanita yang ia cintai dan Carlos juga yakin jika Bastian tak akan meninggalkan wanita itu.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya teleponnya diangkat.
"Ya dad," jawab Bastian ketika ia mengangkat telepon dari Carlos.
"How are you son?" tanya Carlos mencoba untuk membuka obrolan.
"Aku baik-baik saja dad. Apa ada masalah dad? Karena Daddy tak bisa menelpon aku kalau tidak ada yang penting." Bastian pun menanyakan balik kepada sang Daddy.
"Daddy baik-baik saja. Daddy cuma mau bertanya bagaimana perkembangan hubungan kamu dengan wanita yang kamu sering ceritakan kepada Daddy? Apa sudah ada kemajuan lagi?" tanya Carlos tiba-tiba.
"Hubungan kami baik-baik saja dad. Bahkan sekarang kamu sedang mempersiapkan pernikahan kami berdua. Karena dia akhirnya mau menerima lamaran aku dan akhirnya sekarang kita sedang mempersiapkan pernikahan. Aku harap Daddy, mommy, dan Paula bisa datang ke pernikahan aku nanti. Nanti aku akan memberitahu Daddy tanggal pernikahan aku," jawab Bastian yang mengatakannya dengan sangat santai.
Sementara itu Paula yang mendengar langsung dari mulut Bastian pun tak kuasa menahan air matanya. Ia masih tak percaya jika ternyata Bastian sudah memiliki seorang wanita yang ia cintai. Bahkan sebentar lagi kakak angkatnya itu akan melangsungkan pernikahan dengan wanita itu. Tentu saja berita itu membuat semua impian yang sudah di impikan Paula sejak dahulu hancur begitu saja. Ia selalu berangan-angan bisa menikah dengan Bastian dan membentuk keluarga yang bahagia bersama Bastian. Tapi pada kenyataannya semua hadapannya itu hancur lebur begitu saja.
"Ok Son. Kalau gitu Daddy tutup teleponnya dulu. See you," kata Carlos sebelum akhirnya ia menutup telepon dengan Bastian. Carlos pun melihat sang putri menangis. Sebagai seorang ayah tentu saja ia sedih melihat putrinya patah hati. Tapi ia lebih baik mengatakan hal itu jauh-jauh hari daripada nanti malah membuat Paula semakin sakit hati.
Carlos berjalan mendekat kearah sang putri dan memeluk tubuh sang putri yang sudah sibuk menangis.
"Kenapa Daddy melakukan hal ini? Kenapa Daddy memberi tahu aku jika kak Bastian sudah mencintai wanita lain?" tanya Paula dengan suara isak tangis yang mulai intens.
"Daddy hanya tak ingin membuat kamu sakit hati sayang. Daddy tidak masalah jika kamu memang suka dan ingin menikah dengan Bastian. Tapi Daddy tahu jika selama ini Bastian sudah memiliki seorang wanita yang sudah lama ia cari bahkan bisa dibilang wanita ini yang membuat Bastian berubah. Daddy tahu pasti ini berat buat kamu tapi Daddy pikir jika kamu lebih tahu jauh-jauh hari daripada nanti kamu malah semakin sakit hati bila mengetahuinya nantinya. Lebih baik kamu lupakan perasan kamu kepada Bastian. Daddy juga tak memaksa kamu untuk dekat dengan putra Mr. Philip karena pada dasarnya Daddy akan selalu menghormati keputusan yang kamu ambil. Daddy cuma pesan satu hal sama kamu. Kamu boleh pilih laki-laki manapun yang kamu inginkan asalkan jangan pernah mengambil laki-laki yang bukan milik kamu karena Daddy yakin jika kamu melakukan hal itu maka kamu lah yang akan menderita." Carlos pun mencoba memberi nasihat kepada sang putri.
Sedangkan Paula memilih menangani dalam pelukan sang Daddy. Tapi ia masih belum bisa menerima jika Bastian sudah dimiliki oleh wanita lain. Ia akan mencari tahu siapa wanita yang berhasil merebut Bastian dari sisinya. Jika perlu ia akan merebut Bastian hanya untuk dirinya. Karena Paula sudah menyimpan perasaan cinta kepada Bastian sejak lama dan ia ingin memiliki Bastian hanya untuk dirinya.
Carlos sendiri mencoba menenangkan sang putri walaupun sang putri terus saja menangis dalam pelukannya. Biar saja Carlos dianggap ayah yang kejam tapi ia melakukan semua ini demi kebaikan putrinya. Ia tak ingin Paula melakukan hal-hal yang buruk karena tak bisa memiliki Bastian.
Sementara itu Bastian sedikit mengerutkan keningnya karena baru saja menerima telepon dari sang Daddy. Ia agak bingung saja karena sang Daddy tiba-tiba menelponnya. Jika sang Daddy telepon pasti ada sesuatu yang harus di tanyakan kepada dirinya. Tapi tadi sang Daddy bilang tak ada apa-apa. Walaupun agak sedikit penasaran dengan ucapan yang sang Daddy katakan tapi Bastian yakin jika sang Daddy baik-baik saja.
"Ya ampun kak cepat ganti bajunya. Kakak m***m banget sih......"
Luna berteriak kaget karena melihat Bastian yang baru saja selesai mandi dan hanya memakai handuk yang terpasang di pinggangnya. Sedangkan bagian atas badannya tak tertutup apa-apa sehingga Luna bisa melihat badan Bastian yang sangat hot dimatanya.
"Kamu kenapa sih sayang. Lagian kamu juga udah lihat keseluruhan tubuh aku jadi kenapa harus malu segala. Aku harus mandi air dingin kayak gini juga gara-gara kamu. Kalau kamu gak tidur di pangkuan aku tadi mungkin gak akan membuat yang ada di bawah tegang. Kamu juga kenapa sih bisa dengan gampangnya tidur," kata Bastian yang kesal.
Hampir satu jam lamanya Bastian harus menahan gairahnya karena Luna tidur dalam pangkuannya sehingga bagian tubuhnya yang bawah pun tak bisa diajak berkompromi. Hingga akhirnya Bastian sendiri yang harus mandi air dingin untuk meredam gairahnya sendiri.
"Kakak kan tinggal bangunin aja kalau memang gak nyaman aku tidur di pangkuan kakak. Lagian gara-gara siapa aku sampai kelelahan dan kurang tidur?" sindir Luna tepat di hadapan Bastian.
"Bukannya kamu juga menikmatinya sayang. Jadi gak usah malu-malu lagi," goda Bastian lagi.
Wajah Luna sudah bersemi merah karena menahan malu dengan kata-kata vulgar yang dikatakan oleh Bastian. Terkadang Luna bingung dengan reaksi tubuhnya ketika ia menerima sentuhan dari Bastian. Entah kenapa ia merasa jika tubuhnya langsung bereaksi ketika Bastian menyentuhnya. Dan itu membuat Luna hanya mendesah ketika mendapatkan perlakuan dari Bastian.
Ketika Luna sedang mau mengomel lagi tiba-tiba ia dikagetkan dengan pemandangan yang membuat matanya tercemar. Dengan tak tahu malunya Bastian melepas handuk yang dililitkan di pinggangnya dan sekarang Bastian telanjang bulat di hadapan Luna.
"Kak Bastian....."
Luna pun berteriak histeris dan memilih keluar dari kamar. Sedangkan Bastian tak kuasa menahan tawanya karena berhasil menggoda Luna. Dan sekarang menggoda Luna menjadi hal yang Bastian suka.
Sementara itu Philip dan Aero Darkstone sedang dalam perjalanan menuju hotel mereka setelah mereka datang ke acara makan malam yang diadakan oleh keluarga Fabrizio. Wajah keduanya tampak diam dan tak ada yang mau membuka suara sampai akhirnya Philip Darkstone pun mulai membuka suaranya.
"Aero papa mau kamu bisa menjerat Paula Fabrizio dan menjadikan dirinya istri kamu. Jangan biarkan laki-laki lain mendapatkan dia. Karena jika laki-laki lain yang mendapatkan Paula Fabrizio maka kita tak bisa memperluas kekuasaan kita. Apalagi keluarga Fabrizio salah satu keluarga paling berpengaruh jadi kita membutuhkan mereka untuk memperkuat kita," perintah Philip kepada putranya.
"Baik pa. Aku pasti akan membuat Paula Fabrizio jatuh cinta sama aku dan dia pun akan menuruti semua keinginan aku," jawab Aero penuh percaya diri.
Philip hanya menganggukkan kepalanya ketika mendengar jawaban dari sang putra. Ia tahu jika Aero tahu apa yang harus ia lakukan. Sementara itu Aero menerawang ke saat ia bertemu dengan Paula. Aero merasa tertantang ketika ada wanita yang menolaknya. Karena ketika seorang Aero Darkstone menginginkan sesuatu maka harus dipenuhi termasuk ketika ia menginginkan Paula Fabrizio maka ia pasti akan mendapatkannya dengan cara apapun. Termasuk dengan membunuh laki-laki yang disukai oleh seorang Paula Fabrizio.
Wah bakal ada baku hantam nih...
Gimana kelanjutan kisah mereka..?
See you next chapter....
Happy reading....