Di sebuah meja makan tampak sebuah keluarga yang sedang menikmati makan malam yang di masak oleh sang nyonya rumah ini.
"Daddy kenapa perginya lama banget? Aku kangen sama dadddy," kata Paula yang manja kepada Carlos.
"Hahahaha......"
Carlos tak bisa menahan tawanya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh putri cantiknya. Walaupun usianya sudah 21 tahun tapi ia begitu manja dengan dirinya. Melihat Paula tumbuh menjadi gadis yang cantik dan bahagia seperti ini membuat Carlos menjadi bahagia. Tapi di lain sisi ia ingin tahu kehidupan yang seperti apa yang dialami putrinya dengan Lila. Ketika orang suruhannya berhasil mendapatkan informasi bahwa ternyata Lila dulu mengandung anaknya benar-benar membuatnya kaget. Ia pun berjanji akan memberikan kebahagian untuk putrinya yang lain sama dengan apa yang ia berikan kepada Paula. Maka dari itu ia harus segera menemukan keberadaan putrinya dengan Lila bagaimana pun caranya.
"Sayang Daddy pergi kan karena harus bekerja jadi gak bisa ajak kamu untuk ikut. Mungkin lain kali Daddy akan ajak kamu pergi. Jika perlu kita liburan bersama," jawab Carlos sambil memandang putrinya.
"Benar ya dad. Nanti kita bakal liburan sama-sama," kata Paula memastikan.
"Iya sayang nanti kamu tentukan aja mau liburan kapan dan mau pergi kemana pun kamu mau pergi. Daddy akan kosongkan waktu dan bisa liburan bersama kamu dan juga mommy," jawab Carlos yang akan menuruti apapun keinginan putri cantiknya.
Carlos memang sedang sangat sibuk akhir-akhir ini. Jadi terkadang ia sering pergi keluar kota bahkan luar negeri meninggalkan keluarganya.
"Ok Daddy aku akan tentukan tanggalnya dan kemana kita akan pergi liburan," kata Paula yang terlihat bersemangat.
Mereka pun kembali menikmati makan malam keluarga. Masakan Sisca begitu keluarga ini memangilnya selalu saja enak. Wanita keturunan Jerman itu sangat terampil dalam membuat masakan Italia. Atau lebih tepatnya ia belajar untuk bisa memasak makanan asal suaminya tinggal. Sisca memang menikah dengan Carlos karena perjodohan antara kedua keluarga. Awalnya Sisca menolak tentang perjodohan tapi ketika pertama kali ia melihat Carlos ia sudah jatuh cinta kepada Carlos. Baginya Carlos adalah laki-laki yang berkharisma sehingga ia langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi sayangnya ketika ia sudah mencintai suaminya itu suaminya tak mencintai dirinya. Bahkan ketika mereka menikah pun Carlos hanya mencoba berperan sebagai suami yang baik untuk Sisca hingga ia juga menjadi ayah yang baik untuk Paula. Tapi pada kenyataannya hati Carlos sudah dimiliki oleh seorang wanita di masa lalu Carlos. Walaupun pernikahan mereka sudah menginjak 20 tahun lebih tapi tetap saja ia tak bisa merasakan perasaan cinta dari Carlos. Sekeras apapun Sisca berusaha meluluhkan hati Carlos tapi hasilnya nihil. Karena memang sejak awal tak hati Carlos bukan untuk dirinya.
"Sisa besok siapakan makan malam di rumah. Karena aku akan mengundang rekan kerja aku untuk makan malam disini. Dan Paula besok kamu juga ikut makan malam bersama," perintah Carlos kepada istri dan anaknya.
"Besok aku akan menyiapkan makan malam di rumah," jawab Sisca mengerti.
"Dad kenapa aku harus ikut malam bersama. Mereka kan teman Daddy jadi kenapa aku harus ikut," tolak Paula.
"Paula mereka datang jauh-jauh dari Spanyol jadi kita harus menyambut mereka dengan sangat baik. Jadi daddy tak mau mendengar penolakan dari kamu," kata Carlos meminta putrinya tak membantah perintahnya.
Paula tentu saja tak bisa membantah perintah dari sang Daddy. Baginya perintah sang Daddy adalah harga mati. Jadi mau tak mau Paula hanya menurutinya.
Dan keluarga Fabrizio pun mulai menikmati makan malam dengan tenang. Walaupun mereka harus mendengarkan rengekan dari putri keluarga Fabrizio yaitu Paula Fabrizio.
"Luna jadi dia laki-laki yang kamu bicarakan tadi sama aku?" tanya Rini menatap kearah Bastian.
Saat ini Bastian dan Luna sedang berada di ruang tamu rumah Rini. Setelah tadi Bastian berbuat m***m kepada dirinya akhirnya Bastian mau melepaskan Luna karena Luna merengek kelelahan. Luna tak menyangka jika Bastian benar-benar buas di ranjang. Dan sekarang badannya terasa sangat lelah dan sakit ketika ia berjalan pun sangat sakit.
"Rini kenalkan dia dokter Sebastian Philip. Dan dia Laki-laki yang aku ceritakan sama kamu tadi," jawab Luna memperkenalkan Bastian.
Bastian seperti biasa tak biacara sepatah kata pun. Ia membiarkan Luna yang mengatakan apapun yang ingin Luna katakan kepada temannya itu.
"Rini sekarang aku mau pulang sama kak Bastian. Dan soal masalah yang aku ceritain sama kamu tadi sekarang sudah selesai semua kok. Kak Bastian sudah menjelaskan semua. Dan masalah tadi hanya soal kesalahpahaman aja. Jadi sekarang sudah baik-baik saja. Kamu gak usah khawatir lagi." Luna mencoba menjelaskan kepada Rini.
"Kamu yakin Luna? Sebenarnya gak apa-apa kalau kamu mau tinggal disini. Aku dengan senang hati menerima kamu disini. Kamu tahu sendiri aku tinggal disini sendirian. Jadi kalau kamu mau tinggal disini aku jadi gak kesepian," pinta Rini.
Luna merasa kasihan melihat Rini berbicara seperti itu. Sebenarnya Luna tahu jika Rini tinggal disini sendirian. Keluarga Rini tinggal di kampung. Dan Rini kerja banting tulang untuk bisa menghidupi keluarganya di kampung. Tapi ia tak mungkin tinggal disini karena pasti kak Bastian gak suka dengan itu.
"Luna akan ikut tinggal dengan saya. Karena Luna adalah calon istri saya. Dan kami juga sudah melakukan hubungan intim sebelumnya dan mungkin saja sewaktu-waktu Luna bisa hamil anak saya karena ketika saya melakukannya dengan Luna saya tidak memakai pengaman sedang Luna juga tidak memakai alat kontrasepsi jadi bisa saja benih saya sudah berada di rahim Luna," kata Bastian yang begitu vulgar.
Luna dan Rini hanya melongo dan terkaget-kaget mendengar penjelasan yang begitu vulgar.
"Kakak kenapa ngomongnya kayak gitu? Lebih baik kakak diam aja biar aku yang jelasin sama Rini," kata Luna yang menahan malu dengan sikap Bastian yang begitu susah di kontrol.
Bastian pun menuruti apapun yang di perintahkan oleh Luna. Mungkin jika musuh-musuhnya di luar sana tahu jika seorang Draco yang ditakuti oleh banyak orang bisa tunduk dengan seorang gadis yang sekarang sudah berubah menjadi wanita karena Bastian yang mengubahnya menjadi wanita. Wanita berusia 23 tahun itu benar-benar membuat Bastian bertekuk lutut di hadapan Luna dan tak membantah sedikit pun ucapan dari Luna.
"Rini yang pasti selama aku bersama dengan kak Bastian aku akan baik-baik saja. Dia gak bakal menyakiti aku. Jadi kamu gak usah khawatir. Dan makasih ya sudah membiarkan aku untuk menginap di rumah kamu walaupun hanya sebentar," kata Luna yang berterima kasih kepada Rini.
Ada rasa berat yang dirasakan oleh Rini ketika ia akan membiarkan sahabatnya itu. Sebenarnya ia masih takut jika Luna akan diperlakukan dengan tak baik. Apalagi melihat laki-laki yang di bawa Luna sepertinya terkesan berbahaya dan juga misterius. Tapi lagi-lagi ini sudah menjadi keputusan dari Luna. Sama seperti dulu ketika Luna mengatakan jika ia berpacaran dengan Roy, Rini juga menentang keputusan Luna menerima cinta Roy. Karena Rini tahu siapa Roy yang sebenarnya. Dan setelah Luna tahu kenyataan yang sebenarnya tentang sikap Roy yang jahat itu Luna baru bisa merasakan yang sebenarnya. Walaupun Rini belum 100% percaya dengan laki-laki bernama Bastian itu. Tapi setidaknya Rini bisa melihat jika Bastian berbeda dengan Roy. Dari luar laki-laki di hadapannya ini terlihat misterius dan juga sangat frontal tapi ia bisa melihat bagaimana tatapan laki-laki itu begitu memuja ketika melihat Luna. Hingga ia pun mencoba mendukung keputusan yang Luna ambil.
"Kamu gak usah bilang makasih sama aku. Sebagai seorang sahabat aku akan selalu ada saat kamu butuh. Dan pintu rumah ini akan terbuka lebar jika kamu benar-benar membutuhkan teman untuk berbagi cerita," kata Rini akhirnya bisa menerima keputusan yang diambil Luna.
"Makasih banyak. Kamu memang sahabat terbaik aku. Bukan hanya sahabat kamu sudah menjadi keluarga terdekat aku. Karena sejak ibu meninggal hanya kamu yang aku punya. Dan aku sangat bersyukur akan hal itu," kata Luna menggenggam tangan Rini.
Bastian yang melihat persahabatan Luna dan juga wanita bernama Rini ini cukup membuatnya senang. Setidaknya selama ini Luna tak terlalu merasa kesepian setelah kepergian sang ibu. Tapi sekarang Bastian tak akan membiarkan Luna kesepian lagi. Ia pastian Luna akan terus mendapatkan kebahagiaan di setiap harinya.
"Kalau gitu aku pulang dulu soalnya udah malam juga. Makasih buat semua," kata Luna memeluk tubuh Rini.
"Sama-sama. Kalau kamu butuh bantuan apapun langsung telepon aku aja," pinta Rini mengingatka kepada Luna.
Luna pun hanya mengangguk kepalanya. Dan ketika ia akan mulai berjalan lagi-lagi ia merasa sakit di sekitar pahanya. Mungkin ini efek setelah ia melepas keperawanannya. Hingga akhirnya sekarang ia merasakan rasa sakit.
Bastian yang melihat hal itu langsung menggendong tubuh Luna ala bridel.
"Kakak kenapa aku di gendong segala? Aku bisa jalan sendiri," berontak Luna.
"Udah kamu diem aja. Apa mau kakak ulang apa yang kakak lakukan tadi," ancam Bastian.
Bukannya marah Luna malah malu ketika bayang peristiwa panas yang mereka lalui terlihat jelas di kepalanya. Dan itu membuat wajah Luna memerah karena malu.
Bastian segera membawa tubuh Luna menuju mobilnya dan ia pun segera melajukan mobilnya menuju penthouse miliknya.
Sepanjang jalan Luna hanya diam hingga lama-lama ia pun mulai terlelap tidur. Mungkin tubuh Luna belum bisa beradaptasi dengan apa yang Bastian lakukan kepada Luna. Bastian sendiri mengakui jika ia sepertinya agak kelewatan ketika melakukan hubungan intim kepa Luna. Karena hal ini adalah pertama kalinya Luna merasakannya jadi wajar saja jika Luna merasa kesakitan dan suka lelah. Jadi Bastian membiarkan Luna untuk terlelap tidur.
Dengan hati-hati Bastian menggendong tubuh Luna menuju ranjangnya. Luna benar-benar sudah terlelap tidur sehingga ketika basdian menggendongnya Luna sama sekali tak terbangun.
Setelah memastikan Luna tidur dengan nyaman Bastian memilih untuk membersihkan dirinya karena ia harus pergi ke ruangan rahasia untuk menjalankan perannya sebagai seorang Draco.
Tak membutuhkan waktu yang lama bagi Bastian untuk membersihkan dirinya. Sebelum ia masuk ke ruang rahasianya ia masih sempat melihat Luna sebentar. Ia bahagia ketika bisa melihat Luna sudah berada disisinya. Bastian benar-benar mencintai Luna dan akan melakukan apapun untuk bisa bersama dengan Luna. Bahkan ia akan mengambil resiko yang besar untuk bisa hidup dengan Luna. Jika perlu ia akan memberikan apapun yang ia punya hanya untuk hidup bahagia dengan Luna.
Apakah Bastian benar-benar bisa mewujudkan impiannya untuk hidup bahagia dengan Luna?
See you next chapter....
Happy reading....